Mitos Kesehatan dan Kebenarannya

http://www.bee-health.com/media/images/articles/Mitos_dan_Fakta_Kesehatan_di_Sekitar_Kita.jpg

Semakin hari teknologi kedokteran dan obat-obatan berkembang sangat pesat. Cara-cara pengobatan tradisional mulai ditinggalkan dengan alasan kuno atau dianggap mitos. Padahal tidak semua yang kuno itu mitos.

Walau banyak tata cara pengobatan “orang dulu” dianggap tidak masuk akal, banyak pula yang kebenarannya diakui secara ilmiah.

LUKA BAKAR Vs MENTEGA
Entah siapa yang pertama kali mencetuskan ide mengoleskan mentega pada tangan saat terkena minyak panas. Cara ini sudah terlanjur membudaya di kalangan masyarakat, padahal ini cuma mitos yang menyesatkan.

Mentega justru bekerja mengunci kulit, membuat hawa panas akibat bekas siraman minyak tertahan dalam kulit.
Akibatnya, justru memperburuk luka bakar yang sudah ada. Malah bisa-bisa menimbulkan dampak infeksi.

Penanganan yang tepat sebaiknya bagian yang tekena
hawa panas segera disiram dengan air mengalir atau
kompres dengan lap basah, kemudian oleskan obat
antibakteri, lalu tutup dengan kain kasa yang steril. Bila luka cukup parah, segera berobat ke dokter.

MIMISAN Vs DAUN SIRIH
Memasukkan gulungan daun sirih ke lubang hidung dipercaya efektif mengatasi mimisan. Ini seratus persen bukan mitos.

Penelitian menunjukkan pada lapisan luar daun sirih
terkandung senyawa-senyawa yang bersifat hemostatik,
yaitu bekerja menghentikan perdarahan. Termasuk
perdarahan yang terjadi di hidung alias mimisan. Jadi kalau
orang dulu mengatasi mimisan dengan daun sirih merupakan langkah yang betul.

TERSEDAK Vs MENIUP UBUN
Ada suatu kebiasaan turun temurun di masyarakat kita, bila anak tersedak saat disuapi, ibu langsung meniup kepala si anak. Cara ini dianggap ampuh mengatasi tersedak. Mitoskah ini? Tidak sepenuhnya demikian.

Meniup kepala anak membuat sang anak terkejut. Saat
terkejut, napas anak akan tertahan atau anak berhenti
bernapas sejenak. Konsisi ini dapat menahan makanan
penyebab tersedak tetap di saluran tenggorokan dan tidak turun sampai ke organ paru-paru. Dengan bertahan di tenggorokan, makanan penyebab tersedak lebih mudah
dimuntahkan, dan gangguan tersedak pun cepat berlalu.

LUKA Vs LUDAH
Bagi yang melewati masa kecilnya di kampung dan sedikit
bandel, tentu pernah terjatuh dan merasakan luka di bagian kaki atau tangan. Biasanya orang tua atau kakek nenek langsung menyuruh anak yang terjatuh mengoleskan air ludahnya ke kulit yang luka. Sepintas terkesan jorok dan tidak masuk akal. Tetapi, ternyata cara ini tidak salah.

Ilmuwan telah menemukan dalam air ludah terkandung
senyawa protein secretory leukocyte protease inhibitor
(SLPI). Senyawa ini merupakan sebuah unsur pertahanan
alamiah yang membantu menjaga keseimbangan respon
pelindung tubuh terhadap terjadinya peradangan. SLPI
bekerja mempercepat penyembuhan luka yang sulit sembuh bila luka itu dibiarkan begitu saja.

Penemuan kandungan SLPI dalam air ludah tampaknya menjelaskan mengapa binatang cenderung menjilat luka
dengan ludahnya sendiri. Luar biasa, tanpa berobat ke
dokter, luka di tubuh binatang itu sembuh secara alami.

Penulis : ™vi[C]ky™ ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Mitos Kesehatan dan Kebenarannya ini dipublish oleh ™vi[C]ky™ pada hari Minggu, 08 Januari 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Mitos Kesehatan dan Kebenarannya
 

0 komentar:

Posting Komentar